PASURUAN – Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada hari ini, Sabtu (5/12/2020). Berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, pada hari ini telah terjadi 3 kali erupsi. Erupsi pertama, terjadi sekitar 02.29 WITA. Pada erupsi pertama, tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 1.923 di atas permukaan laut.
Erupsi disertai dengan lava pijar dan gemuruh. Kolom abu termatai berwarna kelabu dengan intensitas di atas permukaan laut. Erupsi kedua terjadi pukul 05.49 WITA. Letusan ini menimbulkan kolom abu kelabu dengan intensintas tebal condong ke arah barat dan terekam di seismogram dengan amplitudo 12 milimeter. Letusan ketiga terjadi sekitar 06.49 WITA dengan ketinggian abu teramati 1.000 meter di atas puncak atau 2.423 meter di atas pemukaan laut. Kolom abu teramati kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13 milimeter.
Erupsi Gunung Ile Lewotolok tersebut tentu saja membawa dampak ekonomi dan sosial terhadap masyarakat sekitar. Banyak masyarakat menyelamatkan diri dengan mengungsi dibeberapa lokasi yang dirasakan terlindung dari dampak erupsi gunung. Tentu kehidupan di pengungsian menjadi berat bagi mereka, oleh karena itu mereka butuh uluran tangan baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat lainnya.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bangil merasa terpanggil untuk sekedar meringankan beban para pengungsi tersebut sebagai bagian dari bentuk kepedulian terhadap korban bencana. Melalui sumbangan yang dihimpun oleh para mahasiswa maka terkumpul sejumlah dana yang didistribusikan langsung kepada korban bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok. Melalui jalur alumni STIT Muhammadiyah Bangil yang berada di daerah bencana, bantuan dalam bentuk sembako tersebut dapat tersalurkan tepat sasaran dan diharapkan dapat membantu mereka meskipun sedikit.
Terima kasih para mahasiswa..
Terima kasih STIT Muhammadiyah Bangil..
Semoga Allah SWT memberikan kesabaran kepada saudara-saudara kita yang tertimpah bencana..
By: Al Faqir